Kampus Idaman : STPP Yogyakarta
Kampus idamanku
Teman - teman yang berbahagia saya ingin
sharing mengenai tekad yang kuat itu sangat di perlukan untuk mencapai
keinginan teman- teman. Hal ini dimulai ketika Saya ingin kuliah di STPP
Yogyakarta. STPP Yogyakarta adalah Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Yang di
bawah Kementerian Pertanian RI. Meskipun ini sekolah Kedinasan tapi mahasiswa
di harapkan menjadi pelaku utama dalam pembangunan pertanian Indonesia. Pada
saat saya sebelum UN sudah menargetkan kampus ini sebagai tujuan saya.
kebetulan saya sekolah di SMK-PPN Samarinda. Sehingga sangat memungkinkan untuk
masuk STPP Yogyakarta ini lewat jalur undangan. Setelah UN saya melengkapi
berkas untuk mengikuti seleksi masuk STPP lewat jalur undagan. Pada jalur
Undangan terdapat 3 tahapan pertama seleksi berkas, seleksi administrasi, dan
tes kesehatan. Pada saat itu saya sangat yakin saya masuk lewat jalur karena
prestasi akedemik saya tidak terlalu buruk. Namun pada hari pengumuman
tes administrasi........
Kegagalan akibat kesombongan
pada saat hari pengumuman tes administasi saya
tidak menemukan nama saya tercantum. hati saya terakan hancur dan seolah-olah
saya gak punya semangat lagi untuk menjalani hari maupun kulaih pada tahun
depan. Setalah itu saya menaratap dan introspeksi terhadadap diri saya. pada
hari yang sama pada malam hari. Saya di beritahu bahwa kamu bisa
melanjutkan masuk STPP lewat jalur umum di Yogyakarta. Saya berdiskusi dan
meminta saran orang tua pada waktu itu. Karena menurut saya saran orang tua itu
begitu penting dan dalam sebuah hadist yang pernah saya dengar berkata seperti
ini "Ridho ALLAH SWT tergantung pada Ridho kedua orang tua dan Murkan
ALLAH SWT juga tergantung murka kedua orang tua" saya akhirnya dapat izin
dan biaya utnuk berangkat ke jogja untuk mengikuti tes masuk ujian terulis di
yogyakarta. Saya memang sekolah Di SMK-PPN Samarinda, Kalimantan timur
Namun tempat tinggal saya Kota kecil bernama Tanjung Selor di Kalimantan Utara
(KALTARA) Namun kota ini akan menajadi besar pada masa depan karena merupakan
ibu kota KALTARA. jadi saya dari kota Tarakan ke Yogyakarta pada tanggal
2 juni 2017. Sampai di yogyakarta saya ditunggu oleh kakak perempun saya yang
paling baik. Di yogyakarta saya tinggal di teman kosnya kakak saya.
Tes yang diikuti dengan beban kegagalan
Sambil merenung
dan mempersiapankan tes tertulis yang akan saya ikuti di STPP Yogyakarta. Saya
memutusan untuk tidak mendaftar salah satu PT pilihan saya jatuh di SV-UGM.
SV-UGM adalah sekolah vokasi di bawah UGM. Kenapa saya mengejar diploma
ketimbang sarjana. Alasan saya yakni diploma saya rasa memiliki keterampilan
lebih terlebih di perguruan tinggi kedinasan (PTK). Nah balik ke persiapan tes
STPP Yogyakarta saya bingung pada saat belajar mengenai apa saya mesti belajar.
Akhirnya saya belajar mengulang2 materi waktu SMK saya.
Tes yang menentukan nasib
Pada hari tes
saya merasa tidak mengenal siapapun hanya kakak saya yang mengantarkan didepan
ruang ujian dan memutuskan untuk terpaku pada HP saya. Sambil menunngu masuk
ruang ujian. Saya mengingat materi yang saya baca kemarin sambil berdoa tentunya. Begiti bel
berbunyi dan semua peserta tes ujian masukpun bersiap. Kami memasuki ruangan
ujian dengan tenang. Pada TES TERTULIS ini diadakan pada satu hari penuh dan
ada 4 mata pelajaran yakni. Matematika,
Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan
Materi pertanian. Menurut saya tingkat kesuliatan gak terlalu sulit untuk
ukuran anak SMA yang rajin karena semua mata pelajaran(Matematika, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia) telah diajarkan dibangku sekolah. Ini baru menurut
saya dan berdasarkan pengalaman saya bukan pengalaman anda( hahaha). Setalah
selesai tes sesi 1 dilanjutkan dengan ISOMAH. Tentu saja tes dengan bidang
pertanian jadi soal tersulit dari anak lulusan SMA(walaupun tidak sumua ankan
sih). Hal ini di buktikan saat pengawas bertanya kepada semua peserta ujian.
Kalau menurut saya yang tersulit justru bahasa inggris( ya begitulah manusia
punya kelebihan dan kekurangan). Dan
kebetulan saya dari jurusan ATPH(Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura)
jadi saya cukup menguasai pada tes bidang petanian ini. selesai tes saya
memutuskan untuk pergi ketempat kelahiran saya di Jombang, Jatim. Disana
saya pergi berkunjung ketempat saudara,
nenek, kakek dan lian-lain yang sekian lama tak jumpa dan sekaligus merayakan
Hari Raya Idul Fitri disana
*NOTE :
penulis tidak menyinggung pihak manapun/lulusan manapun. Penulis hanya
mengamati dan beranggpan. Jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
Penantian yang lama membosankan, Namun penuh makna
Setelah kurang
lebih 2 minggu. Pada tanggal 2 Agustus 2016 pengumuman tes tertulis diumumkan.
Saya ingat betul tanggal ini karena
diumumkan pada 1 sebelum Ultah saya. Mungkin ini kado Allah SWT kepada saya.
Setelah dinyatakan lulus pada tes tertulis. Semua peserta yang lulus diharapkan
untuk hadir pada TES KESEHATAN yang akan
dilaksanakan di kota Yogakarta. Pada tes kesehatan ini saya cukup cemas karena
tubuh saya yang kurang ideal dan susunan gigi yang kurang rapi serta ada
beberapa yang berlubang. Disini saya mulai melihat beberapa calon mahasiswa
baru lainnya yang lulus tes. Kami langsung ngeakrbakan diri dengan berbagai
macam candaan waktu iut. Untung saya mengerti bahasa jawa walupun sedikit. Saya
ikuti saja prosedur tes kesehatan yang berlaku. Menurut beberapa mahasiwa tes
kesehetan ini hanya formalitas tapi tetap mensyaratkan setiap mahasiswa tidak
memiliki penyakit menular atau penyakit yang kambuh jika kelelahan. Soalnya
pada saat ospek tenaga dan pikiran kita akan terus diterkuras habis.
Hasil yang mengejutkan
Lagi – lagi
menunggu waktu yang agak lama agar bisa tau hasilnya. Meskipun begitu saya
tetap menunggu. Dan hasilnya saya lulus dan langsung memberitahukan kakak,
orang tua, dan kerabat pada saat itu. Itulah serangkain tes yang saya akukan
untuk dapat masuk di STPP Yogyakarta.
Sekilas mengenai ospek.
Ospek untuk
sekolah kedinasan mungkin aga berbeda di setiap PTK. Setiap perguruan tinggi
kedinasan (PTK) miliki sistemnya masing2 yang pasti menerapakn nilai
kedisplinan, kekompakan, keteraturan dan kerapian. Menururt saya ospek ini
sangat bagus karena kami dilatih untuk
menjadi pribadi yang baik. Meskipun saya cukup kelahan terutama jam tidur yang
hanya beberapa selama seminggu.
Kampus idamanku
Teman - teman yang berbahagia saya ingin
sharing mengenai tekad yang kuat itu sangat di perlukan untuk mencapai
keinginan teman- teman. Hal ini dimulai ketika Saya ingin kuliah di STPP
Yogyakarta. STPP Yogyakarta adalah Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian Yang di
bawah Kementerian Pertanian RI. Meskipun ini sekolah Kedinasan tapi mahasiswa
di harapkan menjadi pelaku utama dalam pembangunan pertanian Indonesia. Pada
saat saya sebelum UN sudah menargetkan kampus ini sebagai tujuan saya.
kebetulan saya sekolah di SMK-PPN Samarinda. Sehingga sangat memungkinkan untuk
masuk STPP Yogyakarta ini lewat jalur undangan. Setelah UN saya melengkapi
berkas untuk mengikuti seleksi masuk STPP lewat jalur undagan. Pada jalur
Undangan terdapat 3 tahapan pertama seleksi berkas, seleksi administrasi, dan
tes kesehatan. Pada saat itu saya sangat yakin saya masuk lewat jalur karena
prestasi akedemik saya tidak terlalu buruk. Namun pada hari pengumuman
tes administrasi........
Kegagalan akibat kesombongan
pada saat hari pengumuman tes administasi saya
tidak menemukan nama saya tercantum. hati saya terakan hancur dan seolah-olah
saya gak punya semangat lagi untuk menjalani hari maupun kulaih pada tahun
depan. Setalah itu saya menaratap dan introspeksi terhadadap diri saya. pada
hari yang sama pada malam hari. Saya di beritahu bahwa kamu bisa
melanjutkan masuk STPP lewat jalur umum di Yogyakarta. Saya berdiskusi dan
meminta saran orang tua pada waktu itu. Karena menurut saya saran orang tua itu
begitu penting dan dalam sebuah hadist yang pernah saya dengar berkata seperti
ini "Ridho ALLAH SWT tergantung pada Ridho kedua orang tua dan Murkan
ALLAH SWT juga tergantung murka kedua orang tua" saya akhirnya dapat izin
dan biaya utnuk berangkat ke jogja untuk mengikuti tes masuk ujian terulis di
yogyakarta. Saya memang sekolah Di SMK-PPN Samarinda, Kalimantan timur
Namun tempat tinggal saya Kota kecil bernama Tanjung Selor di Kalimantan Utara
(KALTARA) Namun kota ini akan menajadi besar pada masa depan karena merupakan
ibu kota KALTARA. jadi saya dari kota Tarakan ke Yogyakarta pada tanggal
2 juni 2017. Sampai di yogyakarta saya ditunggu oleh kakak perempun saya yang
paling baik. Di yogyakarta saya tinggal di teman kosnya kakak saya.
Tes yang diikuti dengan beban kegagalan
Sambil merenung
dan mempersiapankan tes tertulis yang akan saya ikuti di STPP Yogyakarta. Saya
memutusan untuk tidak mendaftar salah satu PT pilihan saya jatuh di SV-UGM.
SV-UGM adalah sekolah vokasi di bawah UGM. Kenapa saya mengejar diploma
ketimbang sarjana. Alasan saya yakni diploma saya rasa memiliki keterampilan
lebih terlebih di perguruan tinggi kedinasan (PTK). Nah balik ke persiapan tes
STPP Yogyakarta saya bingung pada saat belajar mengenai apa saya mesti belajar.
Akhirnya saya belajar mengulang2 materi waktu SMK saya.
Tes yang menentukan nasib
Pada hari tes
saya merasa tidak mengenal siapapun hanya kakak saya yang mengantarkan didepan
ruang ujian dan memutuskan untuk terpaku pada HP saya. Sambil menunngu masuk
ruang ujian. Saya mengingat materi yang saya baca kemarin sambil berdoa tentunya. Begiti bel
berbunyi dan semua peserta tes ujian masukpun bersiap. Kami memasuki ruangan
ujian dengan tenang. Pada TES TERTULIS ini diadakan pada satu hari penuh dan
ada 4 mata pelajaran yakni. Matematika,
Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan
Materi pertanian. Menurut saya tingkat kesuliatan gak terlalu sulit untuk
ukuran anak SMA yang rajin karena semua mata pelajaran(Matematika, Bahasa
Inggris, Bahasa Indonesia) telah diajarkan dibangku sekolah. Ini baru menurut
saya dan berdasarkan pengalaman saya bukan pengalaman anda( hahaha). Setalah
selesai tes sesi 1 dilanjutkan dengan ISOMAH. Tentu saja tes dengan bidang
pertanian jadi soal tersulit dari anak lulusan SMA(walaupun tidak sumua ankan
sih). Hal ini di buktikan saat pengawas bertanya kepada semua peserta ujian.
Kalau menurut saya yang tersulit justru bahasa inggris( ya begitulah manusia
punya kelebihan dan kekurangan). Dan
kebetulan saya dari jurusan ATPH(Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura)
jadi saya cukup menguasai pada tes bidang petanian ini. selesai tes saya
memutuskan untuk pergi ketempat kelahiran saya di Jombang, Jatim. Disana
saya pergi berkunjung ketempat saudara,
nenek, kakek dan lian-lain yang sekian lama tak jumpa dan sekaligus merayakan
Hari Raya Idul Fitri disana
*NOTE :
penulis tidak menyinggung pihak manapun/lulusan manapun. Penulis hanya
mengamati dan beranggpan. Jika ada kesalahan mohon maaf sebesar-besarnya.
Penantian yang lama membosankan, Namun penuh makna
Setelah kurang
lebih 2 minggu. Pada tanggal 2 Agustus 2016 pengumuman tes tertulis diumumkan.
Saya ingat betul tanggal ini karena
diumumkan pada 1 sebelum Ultah saya. Mungkin ini kado Allah SWT kepada saya.
Setelah dinyatakan lulus pada tes tertulis. Semua peserta yang lulus diharapkan
untuk hadir pada TES KESEHATAN yang akan
dilaksanakan di kota Yogakarta. Pada tes kesehatan ini saya cukup cemas karena
tubuh saya yang kurang ideal dan susunan gigi yang kurang rapi serta ada
beberapa yang berlubang. Disini saya mulai melihat beberapa calon mahasiswa
baru lainnya yang lulus tes. Kami langsung ngeakrbakan diri dengan berbagai
macam candaan waktu iut. Untung saya mengerti bahasa jawa walupun sedikit. Saya
ikuti saja prosedur tes kesehatan yang berlaku. Menurut beberapa mahasiwa tes
kesehetan ini hanya formalitas tapi tetap mensyaratkan setiap mahasiswa tidak
memiliki penyakit menular atau penyakit yang kambuh jika kelelahan. Soalnya
pada saat ospek tenaga dan pikiran kita akan terus diterkuras habis.
Hasil yang mengejutkan
Lagi – lagi
menunggu waktu yang agak lama agar bisa tau hasilnya. Meskipun begitu saya
tetap menunggu. Dan hasilnya saya lulus dan langsung memberitahukan kakak,
orang tua, dan kerabat pada saat itu. Itulah serangkain tes yang saya akukan
untuk dapat masuk di STPP Yogyakarta.
Sekilas mengenai ospek.
Ospek untuk
sekolah kedinasan mungkin aga berbeda di setiap PTK. Setiap perguruan tinggi
kedinasan (PTK) miliki sistemnya masing2 yang pasti menerapakn nilai
kedisplinan, kekompakan, keteraturan dan kerapian. Menururt saya ospek ini
sangat bagus karena kami dilatih untuk
menjadi pribadi yang baik. Meskipun saya cukup kelahan terutama jam tidur yang
hanya beberapa selama seminggu.
Komentar
Posting Komentar