Apa itu POC, MOL dan Nutrisi hayati ?
Apa itu POC,
MOL dan Nutrisi Hayati ?
Artikel di buat berdasarkan keresahkan temen-temen
dalam memahami istilah-istilah dalam dunia pertanian. Seperti apa perbedaan
antara POC, MOL, dan NUTRISI. Disini penulis akan sedikit membahas sedikit mengenai
POC, MOL, dan NUTRISI. Menurut penulis berbagai
macam istilah ini muncul karena petani atau praktisi pertanian melakukan percobaan/eksperimen
dilapangan (learn by doing), sehingga menemukan suatu formula atau resep untuk
bidang pertanian. setiap petani atau praktisi pertanian kemudain menyebut resep/formulator
dengan istilahnya masing2. Itu sedikit opini dari penulis. Untuk informasi
dibawah ini telah di rangkum dari berbagai sumber baik di internet maupun buku
serta pengalaman pribadi dalam berkelana. (wkwk)
A. POC dan Kompos
Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang
tersedia dalam BENTUK PADAT yang dibuat dengan cara menguraikan
sisa-sisa tanaman dan hewan dengan bantuan organisme hidup. Untuk membuat pupuk
kompos diperlukan bahan baku berupa material organik dan organisme pengurai.
Organisme pengurainya bisa berupa mikroorganisme ataupun makroorganisme.
Pupuk organik cair (POC) adalah pupuk yang tersedia dalam BENTUK
CAIR, POC dapat diartikan sebagai pupuk yang dibuat secara alami melalui
proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan hasil pembusukan dari sisa
tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia Bagi sebagian orang pupuk organik
cair lebih baik untuk digunakan karena terhindar dari bahan-bahan
kimia/sintetis serta dampak yang baik bagi kesehatan. Pupuk organik cair
terdiri dari mikroorganisme yang berperan penting dalam membantu pertumbuhan
tanaman
B. MOL(Mikroorganisme Lokal )
MOL merupakan produk yang dihasilkan dari proses
fermentasi dari substrat/bahan tertentu yang diperbanyak dengan bahan alami
mengandung karbohidrat (gula), protein, mineral, dan vitamin. Peran MOL adalah
untuk mendegradasikan bahan-bahan seperti bahan organik untuk diproses menjadi
kompos/pupuk organik, biourine (pupuk cair).
MOL(Mikro Organisme Lokal) merupakan salah satu jenis pupuk hayati yang
dimiliki beberapa fungsi yakni :
1. Sebagai decomposer, karena memiliki mikroorganisme
yang dapat menguraikan.
2. Sebagai ZPT, karena memiliki
kandungan hormon
3. Sebagai Pupuk, karena mengandung unsur
hara mikro dan makro
4. Sebagai bioaktivator/starter dalam
pembuatan pupuk kompos.
Komposisi Mol terdiri
1. Bahan Utama, Pemilihan bahan utama ini sangat bergantung
pada tujuan dari pembuatan mol itu sendiri. Seperti MOL berbahan bawang putih
cenderung di gunakan untuk pestisida, MOL berbahan nanas biasanya digunakan untuk
bioaktivator dan decomposer, MOL berbahan daun gamal sangat cocok untuk
dijadikan pupuk, dikarenakan daun gamal memiliki kadar N yang tinggi.
2. Bahan sumber energi, seperti gula
aren, gula pasir, gula merah, tetes tebu/molase
dan air kelapa.
3. Bahan Sumber karbohidrat, seperti air cucian beras (lira),
dedak, nasi, ataupun tumbukan dari gabah dan jagung.
Metode fermentasi biasanya menggunakan metode
anaerob (kedap udara)
Untuk takaran komposisinya sanga bergantung
pada petani atau praktisi dan untuk dosis
belum ada standar baku. Hal ini dikarenakan petani dan praktisi biasanya
melaksakan ekperimen di lapangan (learn by doing)
Nutrisi hayati atau Pupuk
Alami atau biasa kami sebut dengan Nutrisi NPKCa. Penggunaan Kata “Nutrisi”
saja dapat menyebabkan multitafsir yakni bisa berarti nutrisi untuk hidroponik.
Oleh karena itu, kami menyebutnya dengan dua kata untuk menyertakan makna pupuk
dari alam.
Nutrisi Hayati pertama
kali di perkenalkan oleh salah satu narasumber di komunitas sektimuda.
Nutrisi Hayati ini
berfungsi untuk Menggantikan PUPUK DAN PESTISIDA KIMIA.
Komposisi Nutrisi Hayati terdiri
1. Bahan Utama, , Pemilihan bahan utama ini sangat bergantung
pada tujuan dari pembuatan Nutrisi itu sendiri.
Ø Ikan lele atau ikan nila atau
kacang-kacangan untuk Nutrisi N
Ø Tulang sapi, Bonggol PIsang untuk Nutrisi
P*
Ø
Tembakau
kering atau hijau atau Brotowali Untuk Nutrisi K
Ø Kulit telur dan kulit kerang Untuk
Nutrisi Ca*
Ø Bawang putih untuk bakterisida
Ø Daun pepeya untuk mecegah hama
Ø Buah nanas Untuk bioaktivator
2. Bahan sumber energi, seperti gula aren, gula pasir, tetes tebu/molase dan air kelapa. Sebaiknya menggunakan
gula aren.
3. Air
Untuk komposisi menggunakan perbandiangan 1:1:1
misalnya 1 kg nanas + 1 kg gula aren + 1 liter air
Metode fermentasi menggunakan metode aerob (dengan
oksigen)
Untuk dosis satu tutup botol aqua sekitar 5 ml
untuk 1 liter air
*Catataan : untuk
penggunaan kulit telur dan sapi perlu untuk di sangarai terlebih dahulu.
Lebih
lanjut dapat di lihat pada Youtube
TEKNOTANI
- MEMBUAT NUTRISI HAYATI UNTUK PAKAN TERNAK (https://youtu.be/FcpRtrOja6A )
Pupuk
yang di fermentasi setidaknya membutuhkan
1. Bahan utama yang memiliki ciri khas tertentu. Bisa
dilihat dari senyawa yang terkandung, mikroba yang hidup disekitas bahan dll
2. Air sebagai pelarut
3. Sumber glukosa, sebagai sumber energi untuk si
pengurai/ mikroorganisme.
Metode Fermentasi ada dua cara yakni
1. Fermentasi Anaerob
2. Fermentasi Aerob
Komposisi
bahan dan dosis aplikasi sangat bergantung pada kondisi alam sekitar petani dan
bisa sangat berbeda pada masing-masing petani.
Belum ada standar baku untuk hal ini.
NOTE :
Artikel ini sangat jauh dari kata benar. Oleh karena penulis Mohon maaf jika
ada kesalahan pada saat menuliskan nama,istilah tempat dll. dan Terima Kasih
atas kunjungan Anda. jika ada pertanyaan, kritik maupun saran. Silahkan tanya atau berdiskusi
di kolom komentar ya atau hubungi saya di Intagram @ariefrh38
Komentar
Posting Komentar