Setelah lulus dari kuliah
aku memutuskan untuk rehat sejenak sambal merenungkan perjalanan yang aku tempuh
selama ini, hal ini sekaligus mencoba menjwaban berbagai keresahan pribadi mengenai
berbegai macam pertanyaan yang muncul dalam hidup ini. Akhirnya aku menulis ini
sebagai sebuah katarsis dari sebuah kegelisahan yang aku alami.
Harapan, keinginan, kekayaan dan kebahagiaan
Apakah harapan dan
keinginan harus di penuhi ? bagaimana jika keadaan atau sumber daya tidak
mecukupi untuk memenuhi keinginan ? atau kita harus memkompromikan harapaan
tersebut dengan kenyataan yang ada ? atau kita usahakan dan berdoa sambil
menunggu pertolongan tuhan. ?
·
Pak Faiz pernah berkata “kalo kita tidak
berharap secara realistis maka kita sendiri yang akan menderita”
·
Pak Hans pernah berkata “ keinginan dan
harapan adalah permainan pikiran dia hanya butuh dia akui tidak untuk di
penuhi. Jadilah observer”
Jika kita mampu
meminimalkan modal untuk sebuah kebahagiaan, maka kita tidak perlu banyak
pendapatan(gaji) untuk menunjang kebahagiaan ?
·
Morgan housel pernah berkata kekayaan
adalah selisih antara ego dan pendapatan
·
Arif Rahman Hakim pernah mendefinisikan
“Manusia yang selesai dengan dirinya sendiri” adalah titik temu antara
pendapatan dengan keinginan
·
HIS_instagram “kebahagiaan adalah hasil
dari pengurangan harapan”
Dengan begitu biaya atau modal dalam menunjang sebuah rasa kebahagiaan kita dapat dialokasikan dalam
aset-aset bernilai. Sepertinya kita membutuhkan contoh untuk hal ini. Orang
yang tidak bahagia dalam pekerjaan cenderung menghamburkan menggunakan uang untuk “healing” atau untuk
menyenangkan dirinya agar ia merasakan
kebahagiaan. Walaupun kita mesti mendefisniskan terlebih dahulu antara kesenangan
dan kebahagiaan. Namun, cara orang untuk lakukan “healing” bermacam-macam ada
yang menginap di hotel mewah, ada yang yang ketempat karaoke dan masih banyak
lagi yang dapat disebutkan. Cara healing tersebut memerlukan biaya namun jika kita merasa bahagia
dengan pekerjaan kita kita tidak lagi memerlukan dana untuk healing. Menurut
penelitian orang yang bahagia cenderung lebih produktif dalam berkerja,
sehingga lebih berpeluang mendapat promosi dan peningkatan pendapatan. Jika kita bahagia dengan semuanya kita tidak
perlu lagi mengalokasikan gaji untuk dana “healing”.itu berarti semakin banyak
meingkatakn uang dingin yang kita miliki dan dapat di gunakan untuk
berinvestasi setidaknya inilah pondasi awalnya kekayaan itu bermula
Bagaimana cara bahagia
dengan dana yang minimal ?
·
Gus Baha pernah berkata “mana menurutmu
yang hebat ?
orang yang bahagia dengan mobil mewah
dan segala kepemilikannya dan Orang yang bahagia hanya dengan sekedar minum
kopi dan ngerokok.” Selanjutnya gus baha Berkata “kok repot bahagia harus
nunggu punya mobil mewah dll. Liat orang miskin tuh bahagia hanya dengan rokok
dan kopi”
·
Sabrang MDP juga pernah berkisah tentang
cara instan seorang nelayan memperoleh kebahagiaan. Nonton di YouTube aja (cape
bet nulisnya )
·
Arif Rahman hakim pernah merumuskan bahwa
kebahagiaan dapat di peroleh melalui makna. Makna adalah sudut padang yang kita
gunakan dalam melihat peristiwa yang terjadi di dunia ini. Cara pandang inilah yang secara tidak langsung
mendikte kita dalam merasakan kebahagiaan. Itu lah mengapa beberapa peristiwa
terburuk kita harus kita rekonstuksi ulang maknanya agar timbulnya rasa
bahagia. Untuk mendukung argument ini pak faiz pernah berkata “kalo kita
membaca penderitaan secara lugu ya kita akan terus menderita”. Sabrang MDP
pernah memberikan contoh mengenai “makna yang kita ambil akan mempengaruh
keputusan kita selanjutnya”. Dan kita secara naluri membuat keputusan yang
menyenangkan dalam jangka pendek ataupun jangka Panjang.
Lalu bagaimana merubah cara pandang kita
agar memeproleh kebahagiaan ?
Dalam
kenyataan yang kita jalani ini ada beberapa makna yang bisa kita ambil. Makna
yang terkandung dalam realitas ada berbagai macam ada bermakna positif ada pula
yang bermakna negatif. Pemaknaan manusia itu berdasarkan pada pandangan manusia
itu sendiri terhadap makna tersebut. Manusia dapat memandang segala realitas
atau kenyataan yang di alami berdasarkan pemaknaan pengalaman manusia di masa
lalu, film yang dia nonton, buku yang di baca dan masih banyak lagi. Pemaknaan
manusia juga sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang dialami manusia.
Contoh manusia akan merasakan sedih jika putus cinta, kena PHK, dan hal-hal
lain yang dapat memicu perasaan sedih.
Tapi
pernahkah kita terfikir untuk memaknai ulang realitas yang kita alami, sehingga
kita bisa mendapatkan manfaat yang positif. Dalam realitas ataupun kenyataan
yang memiliki dua makna tersebut, sehingga manusia dapat secara merdeka
menentukan makna pada realitas. Rekontruksi makna ini menuntut manusia secara
mandiri dan berani menentukan makna terhadaap realitas yang di alami manusia
tersebut. Realitas pada dasarnya netral namun manusialah yang secara tidak
sadar menaruh makna positif dan negatif. Jika manusia bisa secara sadar
menentukan makna terhadap realitas yang ia jalani, maka akan sangat mungkin manusia
tersebut bahagia dan menjadi individu yang merdeka.
Pemaknaan yang positif inilah yang mengarahkan manusia untuk dapat selalu bersyukur pada kesempatan yang telah di berikan pada Tuhan YME. Apa itu bersyukur ? Bersyukur adalah proses menyadari setiap realiatas yang ditemui oleh manusia dan memilih makna positif pada setiap realitas tersebut (terinspirasi Sabrang MDP). Bersyukur juga berarti memiliki kesadaran untuk hidup di hari ini dan saat ini. Kesadaran hidup untuk hari ini atau kita menyebutnya dengan kesadaran hari ini telah banyak membantu manusia dalam mengurangi rasa sakit akibat penyesalan akan masa lalu dan ilusi akan masa depan.
That
my opinion. Sangat mungkin salah dan mungkin
benar. Setiap orang pasti membangun teori mengenai dunia (jagad gede) baik
secara sadar maupun tidak. Terima kasih
telah membaca artikel ini. Mumgkin akan
kutulis keresahan selanjutnya
Komentar
Posting Komentar